Tesla Menghentikan Sebagian Besar Produksi di Pabrik Shanghai

Broker Online | Forex | Trading Online | Bursa Forex

Broker online – Tesla (NASDAQ:TSLA) Inc telah menghentikan sebagian besar produksi pabriknya di Shanghai karena masalah suku cadang untuk kendaraan listriknya, menurut memo internal yang didapat Reuters.

Pabrik berencana untuk memproduksi kurang dari 200 kendaraan pada hari Selasa, menurut memo itu, jauh lebih sedikit dari sekitar 1200 unit yang telah dibangun setiap hari tak lama setelah dibuka kembali pada 19 April paska penutupan 22 hari.

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut sebelumnya mengatakan bahwa masalah pasokan telah memaksa pabrik untuk menghentikan produksi sementara pada hari Senin.

Shanghai berada di minggu keenam dari lockdown COVID-19 yang intensif yang telah menguji kemampuan produsen untuk beroperasi di tengah pembatasan keras pada pergerakan orang dan material.

Tesla dikabarkan telah berusahan merencanakan hingga akhir pekan lalu untuk meningkatkan output ke tingkat pra-lockdown minggu depan.

Tidak jelas kapan masalah pasokan saat ini dapat diselesaikan, kata orang-orang tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rencana produksi bersifat personal.

Namun pihak Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar.

GAMBAR BROKER ONLINE

Asosiasi Mobil Penumpang China dijadwalkan untuk merilis penjualan April untuk Tesla, pembuat EV terbesar kedua di China di belakang BYD, pada hari Selasa.

Asosiasi otomotif lain mengatakan pekan lalu bahwa mereka memperkirakan penjualan mobil secara keseluruhan di China turun 48% pada April karena penguncian nol-COVID menutup pabrik, membatasi lalu lintas ke ruang pamer dan mengerem pengeluaran.

Aptiv (NYSE:APTV), pemasok utama kawat harness Tesla, menghentikan pengiriman dari pabrik Shanghai yang memasok Tesla dan General Motors Co (NYSE:GM) setelah infeksi COVID-19 ditemukan di antara para pekerjanya, dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada Senin.

Pabrik Tesla di Shanghai juga dikenal sebagai Gigafactory 3, memproduksi sedan Model 3 dan crossover Model Y untuk pasar China dan untuk ekspor juga.

Tesla melanjutkan sebagian produksi di pabrik Shanghai pada 19 April setelah penutupan 22 hari yang disebabkan oleh lockdown kota akibat COVID-19.

Tesla menargetkan peningkatan produksi di pabrik Shanghai menjadi 2600 mobil per hari mulai 16 Mei, Reuters melaporkan sebelumnya.

Pihak berwenang Shanghai telah memperketat penguncian di seluruh kota yang diberlakukan lebih dari sebulan lalu di pusat komersial dengan populasi 25 juta, sebuah langkah yang dapat memperpanjang pembatasan pergerakan sepanjang bulan dan dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan secara global.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt

PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA