Broker Lokal | ForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Metafora “tidak ada makan siang gratis” menjadi lebih jelas bagi komunitas minyak yang sudah lama menderita akibat krisis di Gaza. Seharusnya membuat pasar lebih tinggi.

Harga minyak mentah anjlok sekitar 3% pada hari Senin. Seiring dengan patokan global Brent kembali ke bawah $90 per barel karena tawaran diplomatik untuk Gaza meredam sentimen bullish yang telah membuat pasar naik sebanyak 10% selama dua minggu terakhir.

Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel minggu lalu. Juga para pemimpin Perancis dan Belanda akan berkunjung minggu ini untuk mencari solusi atas konflik tersebut.

“Setiap prospek de-eskalasi di Gaza dan Israel akan membantu meredam tindakan yang telah kita lihat dalam beberapa minggu terakhir,” kata Craig Erlam, analis dari platform perdagangan online OANDA, ketika Israel menunda melancarkan serangan darat ke Gaza untuk memberikan waktu. Dengan tujuan merundingkan pembebasan lebih banyak sandera dan membuka peluang diplomasi meskipun mereka terus melakukan pemboman udara di wilayah tersebut.

Minyak mentah West Texas Intermediate atau WTI yang diperdagangkan di New York untuk pengiriman Desember, ditutup pada $85.49 turun $2.59 atau 2.94%. WTI naik 2% minggu lalu, menambah kenaikan minggu sebelumnya sekitar 6%.

Minyak mentah Brent asal Inggris untuk pengiriman Desember turun $2.33 atau 2.5% menjadi $89.83 per barel. Pekan lalu, patokan minyak mentah global naik 1.4% menambah kenaikan minggu sebelumnya sebesar 7.5%.

GAMBAR BROKER LOKAL

Broker Lokal

Spekulan meningkatkan posisi net long mereka di kontrak berjangka Brent selama minggu pelaporan terakhir. Dalam hal ini menggandakan taruhan mereka bahwa situasi di Gaza akan memburuk.

Yang menambah sentimen adalah data seperti yang oleh Norwegia rilis. Yang pekan lalu melaporkan bahwa produksi minyak mentah di negara Skandinavia tersebut turun menjadi 1.64 juta barel per hari pada bulan September. Turun dari 1.79 juta barel pada bulan Agustus dan di bawah perkiraan sebesar 1.73 juta barel.

Wall Street vs diplomasi global

Banyak pihak di Wall Street yang berpendapat bahwa harga minyak mentah seharusnya lebih tinggi. Walau kedekatan lokasi konflik di Gaza terhadap beberapa produsen minyak terbesar, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan Kuwait.

Meskipun Israel hampir tidak terdaftar dalam perdagangan minyak global. Namun Selat Hormuz yang berada di zona perang saat ini merupakan titik penghubung utama bagi pergerakan minyak mentah. Hal ini karena seperlima dari seluruh minyak melewati perairan di sana.

Selain itu, serangan yang hampir setiap hari terhadap Israel oleh pendukung Hamas. Demikian serangan dari produsen minyak terbesar kelima Iran dan kekhawatiran akan pembalasan terhadap Teheran oleh Israel dan sekutu utama mereka, Amerika Serikat dapat menambah kekhawatiran bahwa sesuatu yang tidak diinginkan akan segera terjadi.

Belum ada risiko nyata bagi perdagangan minyak akibat perang

Namun, beberapa pedagang minyak melihat konflik ini sebagai sebuah peristiwa politik besar yang sejauh ini belum menunjukkan risiko apa pun terhadap perdagangan minyak mentah.

Intinya adalah minyak adalah komoditas yang memperoleh nilainya dari konsumsi yang berhubungan dengan permintaan. Tidak seperti emas atau dollar, kita tidak bisa terus mengambil manfaat dari khayalan belaka bahwa pasokan berada dalam risiko. Dan oleh karena itu harga harus terus naik padahal yang terjadi justru sebaliknya.

“Tidak ada yang namanya makan siang gratis. Hal ini berlaku untuk para bulls minyak yang telah menunggangi krisis di Gaza ini secara gratis. Terlepas dari dampak non-materiilnya sejauh ini terhadap perdagangan,” ujar John Kilduff, partner di hedge fund energi di New York, Again Capital.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN sebelumnya pada hari Senin bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Gaza di tengah upaya AS dan Qatar untuk membebaskan lebih dari 200 sandera yang oleh Hamas tahan. Pejabat itu mengatakan dia tidak mengetahui seruan AS untuk menunda operasi darat Israel di Gaza. Meskipun dia setuju bahwa baik Israel maupun AS ingin semua sandera bebas “secepat mungkin.”

“Upaya kemanusiaan tidak boleh dibiarkan berdampak pada misi pembongkaran Hamas,” tambah pejabat tersebut, yang identitasnya dirahasiakan oleh CNN.

Namun seperti halnya konflik pengambilan keputusan di berbagai tingkat, gagasan bahwa perdamaian masih tetap ada peluang .

“Arah penentuan harga di pasar minyak terus mengikuti perkembangan di Timur Tengah,” kata analis dari ING. Dan mencatat penurunan pada hari Senin bertepatan dengan “operasi darat ke Gaza yang tampaknya tertunda”.

Chevron (NYSE:CVX) akan membeli Hess (NYSE:HES) seharga $53 miliar

Dalam berita perusahaan di bidang energi, Chevron, produsen minyak dan gas terbesar kedua di AS, pada hari Senin mengumumkan rencana untuk membeli saingannya dari Amerika, Hess, senilai $53 miliar.

Hal ini menyusul kesepakatan yang lebih besar yang Exxon lakukan sejak bulan Juli untuk produsen minyak serpih terkemuka AS, Pioneer Natural Resources (NYSE:PXD) dan Denbury. Dan mencerminkan keinginan atas aset minyak dan gas di dunia yang mencari pasokan fosil masa depan yang berisiko lebih rendah dan imbal hasil yang lebih tinggi bagi pemegang saham.

Selain itu, Badan Energi Internasional (IEA) akan merilis Outlook Energi Dunia pada hari Selasa. Untuk menggambarkan kemungkinan mencakup tren pasokan dan permintaan energi jangka panjang.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Emas tampaknya belum bisa mencapai penutupan yang positif akhir-akhir ini. Bahkan ketika dollar dan imbal hasil Treasury sedang melemah.

Kontrak emas berjangka paling aktif di Comex New York, bulan Desember turun $6.70 atau 0.4% pada $1834.80 per troy ounce. Kontrak berjangka emas acuan kehilangan 3.1% minggu lalu dan merupakan penurunan mingguan terbesar sejak akhir Januari. Minggu ini, emas pengiriman bulan Desember turun 2.6% untuk minggu ini.

Harga spot emas, yang lebih diawasi oleh beberapa pedagang dibandingkan kontrak berjangka. Telah menetap di $1821.20 turun $1.78 atau 0.1% untuk hari ini. Harga emas di pasar spot turun 4% minggu lalu. Mengalami penurunan terbesar sejak penurunan hampir 6% selama seminggu hingga 11 Juni 2021. Minggu ini, emas berada di jalur penurunan 1.5% lagi.

Meningkatnya imbal hasil dan dollar, yang merupakan musuh ganda bagi emas, praktis telah menghapus sebagian besar kilau emas tahun ini. Hal ini membuat kontrak berjangka Comex hampir tidak berada dalam posisi positif pada tahun 202. Demikian pasar spot berada di wilayah merah.

broker lokal

.

Tetap Mendukung Kenaikan Suku bunga

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan dia tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral pada pertemuan mendatang. Bahkan jika data yang masuk menunjukkan kemajuan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat.

Michael Barr, wakil ketua pengawasan The Fed, mengatakan bank sentral kemungkinan akan “perlu mempertahankan kenaikan suku bunga untuk beberapa waktu”.

Meskipun inflasi telah menurun secara signifikan dari angka tertinggi dalam empat dekade terakhir yaitu lebih dari 9% per tahun dibandingkan pada bulan Juni 2022. Bersamaan kenaikan harga minyak yang tidak terkendali dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran. Karena negara-negara non-penghasil minyak, yang merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia dapat mendorong perekonomian kembali menghadapi beban yang berat pada akhir tahun ini.

Minyak Naik

Terpantau harga minyak dunia naik tipis di awal perdagangan pada hari Kamis. Terlihat memulihkan beberapa kerugian besar di sesi sebelumnya setelah panel OPEC+ mempertahankan pengurangan produksi minyak untuk menjaga pasokan tetap terbatas di tengah kekhawatiran akan kemerosotan pertumbuhan ekonomi global.

Minyak mentah berjangka Brent naik 11 sen menjadi $85.92 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 7 sen menjadi $84.29 pada 00:40 GMT.

Harga minyak turun lebih dari $5 pada hari Rabu karena prospek makroekonomi yang suram dan kehancuran permintaan bahan bakar menjadi fokus, menyusul pertemuan panel OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang Rusia pimpin.

Panel menteri OPEC+ tidak melakukan perubahan terhadap kebijakan produksi minyak kelompok tersebut dan Arab Saudi mengatakan akan melanjutkan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun 2023. Sementara Rusia akan mempertahankan pembatasan ekspor sukarela sebesar 300,000 barel per hari hingga akhir bulan Desember.

GAMBAR BROKER LOKAL

broker lokal

“Kami terus melihat pasar mengalami defisit sepanjang kuartal keempat dan pelemahan harga mengurangi kemungkinan OPEC akan mengurangi kendala pasokan,” kata analis National Australia Bank (OTC:NABZY) dalam sebuah catatan.

Pada sisi negatifnya, perekonomian zona euro mungkin menyusut pada kuartal terakhir, menurut survei yang menunjukkan permintaan turun pada bulan September pada laju tercepat dalam hampir tiga tahun karena konsumen mengekang pengeluaran di tengah meningkatnya biaya pinjaman dan harga.

Sektor jasa AS juga melambat pada bulan September karena pesanan baru turun ke level terendah dalam sembilan bulan. Namun lajunya tetap konsisten dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang solid pada kuartal ketiga.

“Harga bahan bakar mungkin lebih dekat dengan ambang batas yang konsumen rasakan dibandingkan penyesuaian harga dengan inflasi,” kata JP Morgan dalam sebuah catatan. JP Morgan memperkirakan harga minyak akan turun menjadi $86 per barel pada akhir tahun dari harga tertinggi tahun ini sebesar $97 per barel di bulan September.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak melemah pada hari Rabu menjelang pertemuan panel para menteri OPEC+ karena pasar mempertimbangkan ekspektasi ketatnya pasokan terhadap kekhawatiran bahwa suku bunga tinggi dapat mengurangi permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent turun 6 sen menjadi $90.86 per barel pada 03:45 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen menjadi $89.18 per barel.

Data pada Selasa malam menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS meningkat dengan jumlah terbesar dalam lebih dari dua tahun. Hal ini mendorong kenaikan tajam lebih lanjut pada imbal hasil Treasury.

Seiring dengan kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam beberapa waktu,. Menjadikan benchmark minyak juga tertekan oleh kekhawatiran bahwa penguatan dollar akan mengurangi permintaan. Hal ini karena membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Pasar tenaga kerja yang tangguh dapat memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama,” kata Yeap Jun Rong, analis pasar independent.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC+, kemungkinan akan mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah ketika bertemu pada hari Rabu. Setelah anggotanya Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.

broker lokal

Arab Saudi kemungkinan akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light ke Asia pada bulan November untuk bulan kelima berturut-turut, menurut survei Reuters. Karena pelaku pasar memperkirakan pasokan minyak mentah asam medium akan tetap terbatas.

“Pembalikan harga minyak baru-baru ini dapat menjadi alasan bagi kartel untuk mempertahankan pengurangan pasokan mereka dalam pertemuan peninjauan hari ini,” kata analis ANZ Bank Brian Martin dan Daniel Hynes dalam sebuah catatan.

Pipa minyak Mentah Melintas Turki

“Sementara itu, pembicaraan untuk memulai kembali ekspor minyak Irak melalui pipa minyak mentah yang melintasi Turki masih berlangsung,” kata seorang pejabat perminyakan Irak kepada Reuter satu hari setelah Turki mengatakan operasi akan mulai lagi dalam minggu ini setelah penghentian hampir enam bulan.

“Rusia tidak menetapkan kerangka waktu untuk larangan ekspor bahan bakar bulan lalu. Dan larangan tersebut akan tetap berlaku selama perlu untuk menstabilkan harga. Serta juga mengatasi kekurangan di pasar domestik,” Interfax mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.

Investor juga mencermati penawaran dan permintaan di Amerika Serikat. Data industri menunjukkan stok minyak mentah turun sekitar 4.2 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Data stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu. Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 500,000 barel dalam sepekan hingga 29 September.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak stabil di level tertinggi tiga minggu di sesi perdagangan Asia pada hari Jumat karena prospek pasokan yang lebih ketat. Karena yang berasal dari pengurangan produksi Saudi dan Rusia, sebagian besar mengimbangi kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Kamis bahwa Moskow telah mencapai kesepakatan baru dengan rekan-rekannya di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk mengurangi pasokan lebih lanjut dan akan menguraikan lebih banyak pengurangan produksi pada minggu depan.

Pengurangan ini kemungkinan akan menambah pengurangan pasokan yang Rusia dan Arab Saudi lakukan. Sehingga memberikan prospek pasokan yang lebih ketat untuk sisa tahun ini. Hal ini yang kemungkinan akan meningkatkan harga. Gagasan ini membantu harga minyak melewati serangkaian sinyal ekonomi lemah dari Amerika Serikat dan China pada minggu ini.

Minyak berjangka Brent stabil di $86.81 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate datar di $83.62 per barel pada pukul 20:27 ET (00:27 GMT). Kedua kontrak tersebut naik antara 2.9% hingga 5% pada minggu ini, dengan WTI khususnya juga diuntungkan oleh prospek pasokan AS yang lebih ketat. Data minggu ini menunjukkan penurunan persediaan AS yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelum Akhir Pekan Hari Buruh, yang menandai puncak permintaan musim panas AS.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Kelemahan relatif dalam dollar, yang telah jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada awal minggu ini. Juga membantu harga minyak terdongkrak lebih tinggi. Meskipun greenback menemukan pijakannya pada hari Kamis menyusul angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan.

Pasar kini menunggu isyarat lebih lanjut mengenai perekonomian AS dan suku bunga. Sementara sinyal ekonomi dari China juga mulai terlihat.

Pemulihan Dollar Menekan Minyak Menjelang data nonfarm payrolls

Greenback stabil pada hari Jumat setelah rebound dari posisi terendah hampir tiga minggu. Karena data konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Juli.

Data tersebut disertai dengan klaim pengangguran mingguan yang lebih lemah dari perkiraan. Yang mengindikasikan adanya ketahanan di pasar tenaga kerja menjelang rilisan data utama nonfarm payrolls hari ini.

Meskipun data ekonomi lainnya, seperti indeks manajer pembelian (PMI) dan PDB menunjukkan adanya perlambatan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia, inflasi yang tinggi dan kuatnya pasar tenaga kerja masih memberikan dorongan bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Pasar khawatir bahwa kenaikan suku bunga akan semakin menghambat pertumbuhan ekonomi tahun ini dan membebani permintaan minyak mentah. Data inflasi zona euro yang lebih tinggi dari perkiraan juga memperkuat anggapan ini.

Data PMI China yang moderat juga membebani sentimen. Karena data resmi menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di negara pengimpor minyak terbesar dunia itu menyusut selama lima bulan berturut-turut di bulan Agustus. Meskipun lebih lambat dari perkiraan.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker Lokal | ForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak terpantau berada dalam kisaran yang ketat pada hari Selasa setelah awal minggu yang lemah karena investor mempertimbangkan prospek melemahnya permintaan China paska penurunan suku bunga yang mengecewakan. Sementara juga menunggu sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan moneter AS.

Prospek pasar yang lebih ketat tahun ini karena penurunan produksi yang tajam oleh Arab Saudi dan Rusia. Namun masih membuat perdagangan harga minyak mentah mendekati level terkuatnya pada tahun 2023.

Namun harga-harga sebagian besar telah kehilangan momentum kenaikan yang terlihat selama tujuh minggu terakhir. Hal ini karena keraguan terhadap permintaan China dan ketakutan akan kenaikan lebih lanjut suku bunga AS melemahkan sentimen.

broker lokal

Penguatan dollar juga membebani harga minyak, meskipun greenback mundur sedikit dari tertinggi dua bulan selama dua sesi terakhir.

Minyak berjangka Brent stabil di $84.48 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate datar di $80.17 per barel pada pukul 20:28 ET (00:28 GMT). Kedua kontrak tersebut menandai kerugian mingguan pertama mereka dalam delapan minggu terakhir.

Permintaan China Dalam tanda tanya karena penurunan suku bunga China yang mengecewakan

Kekhawatiran atas melambatnya permintaan China merupakan beban terbesar pada harga minyak pada minggu ini setelah Bank Rakyat (People’s Bank) memangkas suku bunga utama pinjamannya dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan.

Langkah ini menunjukkan berkurangnya stimulus moneter bagi negara importir minyak terbesar di dunia tersebut. Hal ini karena negara tersebut sedang bergulat dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang parah tahun ini.

Sementara China telah membeli minyak mendekati tingkat rekor sepanjang paruh pertama tahun 2023. Namun selera minyak mentahnya sekarang kemungkinan akan melambat hingga sisa tahun ini karena permintaan bahan bakar berjuang dan pertumbuhan ekonomi gagal meningkat. Negara ini juga mempunyai persediaan minyak mentah dalam jumlah besar sehingga impor minyaknya akan terbatas.

Impor minyak China turun tajam pada bulan Juli, menurut data terbaru.

Banyak indikator lemah dari negara tersebut kini telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan atas perkiraan bahwa hal itu akan mendorong permintaan minyak mentah ke rekor tertinggi tahun ini. Seiring dengan sikap yang masih bimbang dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Kekhawatiran suku bunga AS meningkat menjelang Jackson Hole. Penguatan dollar baru-baru ini juga membebani harga minyak. Oleh karenanya pasar semakin waspada terhadap sinyal kebijakan moneter dari Simposium Jackson Hole akhir pekan ini.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan berpotensi menandai era suku bunga yang lebih tinggi, mengingat konsumsi AS tetap kuat dan inflasi tetap kaku.

Pasar khawatir bahwa suku bunga AS yang lebih tinggi berpotensi mengganggu permintaan minyak di konsumen bahan bakar terbesar dunia, terutama karena musim panas yang padat permintaan akan segera berakhir.

Gagasan ini mendorong dollar dalam beberapa pekan terakhir, membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada hari Kamis setelah mencapai tertinggi baru di sesi sebelumnya karena kekhawatiran tentang ekonomi China, mengimbangi dampak positif dari penurunan tajam stok bahan bakar AS dan pengurangan produksi Saudi dan Rusia.

Minyak mentah Brent turun 20 sen, atau 0.2% menjadi $87.35 per barel pada 00:06 GMT setelah mencapai level tertinggi sejak 27 Januari di sesi sebelumnya.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 23 sen atau 0.3% menjadi $84.17 setelah mencapai level tertinggi sejak November 2022.

Data Cina pada hari Selasa menunjukkan impor minyak mentah pada bulan Juli turun 18.8% dari bulan sebelumnya ke tingkat harian terendah sejak Januari.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Sektor konsumen China juga jatuh ke dalam deflasi dan harga factory-gate memperpanjang penurunan pada Juli. Hal ini karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk menghidupkan kembali permintaan.

Namun, harga mendapat dukungan dari data pemerintah pada hari Rabu. Yang menunjukkan bahwa stok bensin AS turun 2.7 juta barel pekan lalu. Sementara persediaan sulingan, termasuk solar dan minyak pemanas, turun 1.7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters. Dengan hasil untuk keduanya tetap stabil.

Harga yang juga mendukung adalah rencana pengekspor utama Arab Saudi. Yakni dengan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk satu bulan lagi termasuk September. Rusia juga mengatakan akan memangkas ekspor minyak sebesar 300,000 barel per hari pada September.

Investor juga menunggu Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Juli. Yang akan dirilis pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit percepatan dari tahun ke tahun.

Perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan jumlah rig AS mencapai 525 selama seminggu hingga 4 Agustus. Sudah turun dari level tertinggi 2023 sebesar 623 yang tercatat selama seminggu hingga 13 Januari.

Dalam perkiraan bulanan terpisah pada hari Selasa, EIA mengatakan produktivitas sumur yang lebih tinggi dari perkiraan dan kenaikan harga minyak mentah akan membantu meningkatkan produksi AS ke rekor 12.8 juta barel per hari pada tahun 2023. Sudah naik dari perkiraan sebelumnya 12.6 juta. Amerika Serikat rata-rata sekitar 11.9 juta barel per hari dalam produksi minyak tahun lalu.

“Saya tidak yakin apa yang akan para bulls minyak katakan mengenai hal ini,” kata John Kilduff, mitra di hedge fund energi New York, Again Capital. “Mereka telah mengoceh seperti rekor rusak sepanjang tahun tentang penurunan rig minyak. Namun AMDAL berjalan sebaliknya dengan perkiraan produksi minyaknya, yang sekarang telah mendapat revisi ke level tertinggi pra-pandemi.”

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker Online | Forex | Trading Online | Bursa Forex

Broker online – Kenaikan biaya bahan bakar menjadi faktor utama kenaikan inflasi grosir di Jepang pada bulan Februari sehingga mencatat laju tahunan tercepatnya dalam kira-kira empat dekade lalu, yang menggarisbawahi tekanan inflasi yang bahkan telah terbentuk sebelum terjadinya krisis Ukraina sehingga semakin memicu lonjakan harga komoditas secara lebih luas.

Meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga barang yang terjadi baru-baru ini, mulai dari minyak, logam hingga biji-bijian kemungkinan akan terus mendorong harga grosir berada di bawah tekanan baru bagi ekonomi Jepang yang miskin sumber daya dan sangat bergantung pada bahan mentah impor.

GAMBAR BROKER ONLINE

Terkait akan hal ini salah seorang ekonom senior dari Shinkin Central Bank Research Institute, Takumi Tsunoda mengatakan bahwa meskipun perang di Ukraina berakhir namun sanksi terhadap Rusia masih akan tetap ada dan hal ini akan menjaga harga masih akan tetap berada di level tinggi terutama untuk bahan bakar.

Lebih lanjut Tsunoda juga menyampaikan bahwa meningkatnya tekanan inflasi telah menambah penderitaan bagi laju konsumsi di Jepang, yang saat ini telah berada dalam kondisi yang lemah jika dibandingkan dengan ekonomi negara-negara Barat sehingga berpotensi menunda laju pemulihan ekonomi Jepang.

Data corporate goods price index (CGPI) yang merilis oleh Bank of Japan (BOJ) sebagai ukuran harga barang dan jasa yang terbebankan oleh perusahaan satu sama lain, terlaporkan melonjak 9.3% di bulan Februari dari periode yang sama di tahun sebelumnya sehingga menandai laju tahunan tercepatnya sejak data yang sebanding rilis untuk pertama kalinya di tahun 1981.

Kenaikan ini melebihi perkiraan kenaikan sebesar 8.7% dari pelaku pasar, dan melaju lebih cepat dari revisi kenaikan 8.9% pada bulan Januari, yang mendukung oleh lonjakan harga bahan bakar hingga sebesar 34.2%, yang mana indeks bulan Februari di 110.7 menjadi level tertinggi sejak 1985 silam.

Perang yang terjadi di Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga bahan bakar dan komoditas lebih lanjut, yang kemungkinan akan mendorong inflasi konsumen lebih dekat ke target 2% dari BoJ dalam beberapa bulan mendatang, akan tetapi di satu sisi juga akan membebani pemulihan ekonomi yang masih rapuh.

Sektor rumah tangga dan pengecer kemungkinan besar akan merasakan pukulan telak dengan kenaikan biaya bahan baku yang terjadi hingga saat ini, seperti kenaikan harga tepung domestik yang akan mulai pada Juli mendatang, yang terpicu oleh kenaikan harga gandum akibat perang yang terjadi, sementara harga minyak mentah akan mendorong kenaikan tagihan listrik di kisaran bulan September mendatang.

VIDEO BROKER ONLINE

Meningkatnya biaya energi akan menambah ketegangan terhadap ekonomi Jepang, yang kemungkinan akan melihat laju pertumbuhan yang hampir terhenti di periode kuartal ini, akibat dari kebijakan pembatasan virus corona serta gangguan pasokan yang telah menjadi hambatan bagi laju konsumsi dan output pabrik.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Minyak turun untuk hari kedua pada hari Rabu karena kekhawatiran atas tekanan ekonomi global semakin dalam. Menghapus kenaikan harga yang dibukukan setelah eksportir minyak mentah terkemuka Arab Saudi berjanji pada akhir pekan untuk memperdalam pengurangan produksi.

Minyak mentah Brent berjangka turun 56 sen atau 0.7% menjadi $75.73 per barel pada 07:05 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 52 sen juga 0.7% menjadi $71.22 per barel.

Broker Lokal

Kedua harga sebagai tolok ukur, melonjak lebih dari $1 pada hari Senin. Setelah keputusan Arab Saudi selama akhir pekan untuk mengurangi produksi sebesar 1 juta bpd. Yakni: menjadi 9 juta bpd pada bulan Juli.

“Kekhawatiran akan resesi, karena pembacaan ekonomi yang semakin suram mengarah ke perlambatan. Hal ini telah membatasi harga minyak. Juga mengikis semua upaya OPEC+ untuk menjaga harga tetap bertahan,” Priyanka Sachdeva, seorang analis dari Phillip Nova, mengatakan dalam sebuah catatan.

Persediaan bensin AS naik sekitar 2.4 juta barel dan persediaan sulingan naik sekitar 4.5 juta barel dalam pekan yang berakhir 2 Juni, sumber pasar mengatakan pada hari Selasa, mengutip angka American Petroleum Institute.

Penumpukan cadangan bahan bakar yang tak terduga menimbulkan kekhawatiran atas konsumsi oleh pengguna minyak utama dunia. Terdorong oleh terutama karena permintaan perjalanan meningkat selama akhir pekan pada Hari Pahlawan.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Sementara itu, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada hari Selasa bahwa produksi minyak mentah AS tahun ini akan naik lebih cepat dan peningkatan permintaan akan menurun dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

“Pasar telah mencerna berita pemotongan produksi Saudi dan investor sekarang enggan mengambil posisi besar karena prakiraan dan indikator ekonomi yang beragam di Amerika Serikat dan China,” kata Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, unit Nissan (OTC:NSANY) Sekuritas.

Data resmi China menunjukkan pada hari Rabu bahwa ekspor menyusut jauh lebih cepat dari perkirakan pada bulan Mei dan impor turun. Meskipun pada kecepatan yang lebih lambat karena produsen berjuang untuk menemukan permintaan di luar negeri dan konsumsi domestik tetap lamban.

Data juga menunjukkan impor minyak mentah ke China, importir minyak terbesar dunia, pada bulan Mei naik ke level bulanan tertinggi ketiga karena kilang membangun persediaan.

Sebuah catatan JP Morgan menunjukkan penutup minyak mentah di negara tersebut telah naik. Dengan menunjukkan pada kilang tidak meningkatkan tingkat pemrosesan. Tetapi malah menyimpan minyak.

Meskipun demikian, beberapa analis memperkirakan pemotongan sukarela Arab Saudi, yang terbesar di kerajaan itu dalam beberapa tahun, akan menempatkan harga dasar di bawah harga minyak. Meskipun tidak mungkin mendukung kenaikan harga yang berkelanjutan ke kisaran tinggi $80-an-rendah $90-an per barel.

“Kami memperkirakan harga minyak akan menguji kenaikan saat kami memasuki musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat,” kata Kikukawa. Menambahkan bahwa pasokan global yang lebih ketat. Demikian juga dengan rencana AS untuk membeli minyak mentah untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis akan membatasi penurunan.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak stabil pada hari Jumat. Tetapi bersiap untuk penurunan mingguan terburuk dalam hampir dua bulan. Di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan rebound permintaan China yang lebih lemah dari perkiraan.

Kekhawatiran bahwa krisis perbankan AS dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut juga membebani. Dengan minyak mentah mencatat kerugian tajam menyusul ambruknya bank AS lainnya minggu ini.

Minyak berjangka Brent naik 0.1% menjadi $72.58 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0.1% menjadi $68.67 per barel. Kedua kontrak mengalami pelemahan antara 8% hingga 11% minggu ini. Juga mengalami penurunan minggu ketiga berturut-turut.

Harga minyak melihat beberapa dukungan selama sesi terakhir di tengah kekhawatiran pasokan yang berasal dari Iran dan Rusia. Pelemahan dollar di tengah meningkatnya ekspektasi untuk jeda suku bunga Federal Reserve, juga membendung kekalahan yang lebih besar di pasar minyak mentah.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Tetapi kekhawatiran terus-menerus atas resesi membatasi kenaikan harga minyak, yang diperdagangkan mendekati level terendah sejak Desember 2021.

Rilisan data awal pekan ini menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China secara tak terduga berkontraksi pada bulan April, menunjukkan pemulihan ekonomi yang tidak merata di negara tersebut saat pulih dari tiga tahun kehancuran akibat COVID.

Pedagang melihat data yang mempertanyakan apakah permintaan minyak mentah di China akan pulih seperti perkiraan tahun ini. Hal ini karena akan merupakan titik kunci dukungan untuk kenaikan harga minyak.

Federal Reserve AS juga memperingatkan resesi ringan tahun ini. Karena menaikkan suku bunga dan menandai pendekatan yang lebih terdorong oleh data untuk kenaikan di masa depan.

Tetapi dengan pertumbuhan ekonomi AS yang sangat mendingin tahun ini bersamaan dengan krisis yang sedang berlangsung di sektor perbankan. Pasar meragukan apakah bank sentral memiliki ruang yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Fokus sekarang pada data nonfarm payrolls AS yang akan dirilis hari ini, yang sebagian besar diharapkan menjadi faktor dalam keputusan suku bunga Fed di masa depan. Sementara sejumlah data mungkin dapat menunjukkan beberapa pendinginan di pasar tenaga kerja hingga April. Setiap kejutan ke atas dapat membuat pasar menilai kembali taruhan pada jeda Fed.

Perdagangan harga minyak jauh lebih rendah untuk tahun ini, sebagian besar telah membalikkan kenaikan baru-baru ini karena kejutan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memberikan dorongan terbatas ke pasar.

Pasar khawatir kondisi ekonomi yang memburuk di tengah suku bunga tinggi dan inflasi yang relatif tinggi. Sehingga dapat menghambat permintaan minyak mentah tahun ini.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak turun 4% pada hari Rabu, memperpanjang penurunan tajam dari sesi sebelumnya setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga dan investor resah tentang ekonomi.

Pada Rabu sore, The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin. Menekan harga minyak karena para pedagang khawatir pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat menekan permintaan energi.

Tetapi Fed juga mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai dampak dari kegagalan bank baru-baru ini, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon hutang AS dan memantau inflasi.

Kekhawatiran sektor perbankan kembali menjadi sorotan pada hari Senin setelah regulator AS menyita First Republic. First Republik sebagai lembaga besar AS ketiga yang gagal dalam dua bulan. Walau JPMorgan Chase & Co setuju untuk mengambil $173 miliar pinjaman bank, $30 miliar sekuritas dan $92 miliar deposito.

“The Fed memasuki mode jeda harus sangat mendukung harga minyak,” kata Phil Flynn, seorang analis dari Price Futures Group. “Pertanyaan besarnya adalah apakah kita akan mengalami lebih banyak kegagalan di sektor perbankan.”

Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya pada hari Kamis.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Juga menekan harga minyak, data pemerintah menunjukkan persediaan bensin AS secara tak terduga naik 1.7 juta barel pekan lalu. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 1.2 juta barel.

“Hal yang paling menonjol adalah permintaan bensin mengembalikan semua kenaikan yang telah kita lihat di minggu-minggu sebelumnya,” kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Persediaan minyak mentah AS turun 1.3 juta barel dalam seminggu, terhadap perkiraan penurunan 1.1 juta barel.

Di China, data akhir pekan menunjukkan aktivitas manufaktur April turun secara tak terduga di konsumen energi terbesar dunia dan pembeli utama minyak mentah.

Morgan Stanley menurunkan perkiraan harga Brent menjadi $75 per barel pada akhir tahun.

“Risiko penurunan pasokan Rusia dan risiko kenaikan permintaan China sebagian besar terjadi. Dan prospek pengetatan 2 jam telah melemah,” kata bank dalam sebuah catatan. Hal ini mengacu pada ekspor yang kuat dari Rusia meskipun ada sanksi Barat.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA