Minyak Turun 4%, Memperpanjang Kerugian Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak turun 4% pada hari Rabu, memperpanjang penurunan tajam dari sesi sebelumnya setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga dan investor resah tentang ekonomi.

Pada Rabu sore, The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin. Menekan harga minyak karena para pedagang khawatir pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat menekan permintaan energi.

Tetapi Fed juga mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai dampak dari kegagalan bank baru-baru ini, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon hutang AS dan memantau inflasi.

Kekhawatiran sektor perbankan kembali menjadi sorotan pada hari Senin setelah regulator AS menyita First Republic. First Republik sebagai lembaga besar AS ketiga yang gagal dalam dua bulan. Walau JPMorgan Chase & Co setuju untuk mengambil $173 miliar pinjaman bank, $30 miliar sekuritas dan $92 miliar deposito.

“The Fed memasuki mode jeda harus sangat mendukung harga minyak,” kata Phil Flynn, seorang analis dari Price Futures Group. “Pertanyaan besarnya adalah apakah kita akan mengalami lebih banyak kegagalan di sektor perbankan.”

Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya pada hari Kamis.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Juga menekan harga minyak, data pemerintah menunjukkan persediaan bensin AS secara tak terduga naik 1.7 juta barel pekan lalu. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 1.2 juta barel.

“Hal yang paling menonjol adalah permintaan bensin mengembalikan semua kenaikan yang telah kita lihat di minggu-minggu sebelumnya,” kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Persediaan minyak mentah AS turun 1.3 juta barel dalam seminggu, terhadap perkiraan penurunan 1.1 juta barel.

Di China, data akhir pekan menunjukkan aktivitas manufaktur April turun secara tak terduga di konsumen energi terbesar dunia dan pembeli utama minyak mentah.

Morgan Stanley menurunkan perkiraan harga Brent menjadi $75 per barel pada akhir tahun.

“Risiko penurunan pasokan Rusia dan risiko kenaikan permintaan China sebagian besar terjadi. Dan prospek pengetatan 2 jam telah melemah,” kata bank dalam sebuah catatan. Hal ini mengacu pada ekspor yang kuat dari Rusia meskipun ada sanksi Barat.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA