Harga Minyak Melemah di tengah Keraguan atas Permintaan China dan Prospek suku bunga AS

Broker Lokal | ForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Harga minyak terpantau berada dalam kisaran yang ketat pada hari Selasa setelah awal minggu yang lemah karena investor mempertimbangkan prospek melemahnya permintaan China paska penurunan suku bunga yang mengecewakan. Sementara juga menunggu sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan moneter AS.

Prospek pasar yang lebih ketat tahun ini karena penurunan produksi yang tajam oleh Arab Saudi dan Rusia. Namun masih membuat perdagangan harga minyak mentah mendekati level terkuatnya pada tahun 2023.

Namun harga-harga sebagian besar telah kehilangan momentum kenaikan yang terlihat selama tujuh minggu terakhir. Hal ini karena keraguan terhadap permintaan China dan ketakutan akan kenaikan lebih lanjut suku bunga AS melemahkan sentimen.

broker lokal

Penguatan dollar juga membebani harga minyak, meskipun greenback mundur sedikit dari tertinggi dua bulan selama dua sesi terakhir.

Minyak berjangka Brent stabil di $84.48 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate datar di $80.17 per barel pada pukul 20:28 ET (00:28 GMT). Kedua kontrak tersebut menandai kerugian mingguan pertama mereka dalam delapan minggu terakhir.

Permintaan China Dalam tanda tanya karena penurunan suku bunga China yang mengecewakan

Kekhawatiran atas melambatnya permintaan China merupakan beban terbesar pada harga minyak pada minggu ini setelah Bank Rakyat (People’s Bank) memangkas suku bunga utama pinjamannya dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan.

Langkah ini menunjukkan berkurangnya stimulus moneter bagi negara importir minyak terbesar di dunia tersebut. Hal ini karena negara tersebut sedang bergulat dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang parah tahun ini.

Sementara China telah membeli minyak mendekati tingkat rekor sepanjang paruh pertama tahun 2023. Namun selera minyak mentahnya sekarang kemungkinan akan melambat hingga sisa tahun ini karena permintaan bahan bakar berjuang dan pertumbuhan ekonomi gagal meningkat. Negara ini juga mempunyai persediaan minyak mentah dalam jumlah besar sehingga impor minyaknya akan terbatas.

Impor minyak China turun tajam pada bulan Juli, menurut data terbaru.

Banyak indikator lemah dari negara tersebut kini telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan atas perkiraan bahwa hal itu akan mendorong permintaan minyak mentah ke rekor tertinggi tahun ini. Seiring dengan sikap yang masih bimbang dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Kekhawatiran suku bunga AS meningkat menjelang Jackson Hole. Penguatan dollar baru-baru ini juga membebani harga minyak. Oleh karenanya pasar semakin waspada terhadap sinyal kebijakan moneter dari Simposium Jackson Hole akhir pekan ini.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan berpotensi menandai era suku bunga yang lebih tinggi, mengingat konsumsi AS tetap kuat dan inflasi tetap kaku.

Pasar khawatir bahwa suku bunga AS yang lebih tinggi berpotensi mengganggu permintaan minyak di konsumen bahan bakar terbesar dunia, terutama karena musim panas yang padat permintaan akan segera berakhir.

Gagasan ini mendorong dollar dalam beberapa pekan terakhir, membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA